Artikel 3 ini membahas kesinambungan AD OFS yang sekarang ini dengan pelbagai Peraturan Hidup / Anggaran Dasar yang mendahuluinya. Juga persetujuan yang diberikan oleh Gereja. Kalau dihitung sejak diterbitkannya Memoriale Propositi pada tahun 1221, maka AD OFS yang sekarang ini adalah yang ke-4 (keempat) dalam kurun waktu 8 (delapan) abad. AD OFS ini membuat prinsip-prinsip hidup Injili Fransiskan yang tetap tidak berubah itu, menjadi dapat diterapkan dan tetap relevan pada zaman ini. Para pemimpin Gereja secara tetap memberi bimbingan kepada gerakan dari Injil kepada hidup yang nyata ini.
ORDO FRANSISKAN SEKULAR (3) *)
AD OFS FASAL I ARTIKEL 3:
Praesens Regula, post “Memoriale Propositi” (1221) et post Regulas a Summis Pontificibus, Nicolao IV, Leone XIII adprobatas, Ordinem Franciscanum Saecularem exigentiis expectationibusque Sanctae Ecclesiae in mutatis temporis condicionibus aptat. Eius interpretatio ad Sanctam Sedem spectat, applicatio autem a Generalibus Constitutionibus peculiaribusque Statutis fiet (LATIN).
The present rule, succeeding “Memoriale Propositi” (1221) and the rules approved by the Supreme Pontiffs Nicholas IV and Leo XIII, adapts the Secular Franciscan Order to the needs and expectations of the Holy Church in the conditions of changing times. Its interpretation belongs to the Holy See and its application will be made by the General Constitutions and particular statutes (INGGRIS).
Anggaran Dasar ini yang menggantikan “Memoriale Propositi” (1221) serta Anggaran Dasar yang telah disahkan oleh Paus Nikolaus IV dan Paus Leo XIII, menyesuaikan Ordo Fransiskan Sekular dengan kebutuhan-kebutuhan serta harapan-harapan Gereja di dalam situasi zaman yang telah berubah. Penafsiran atas Anggaran Dasar ini adalah wewenang Takhta Suci, sedangkan penerapannya hendaknya diatur oleh Konstitusi Umum dan oleh statuta khusus (INDONESIA).
IKHTISAR:
Artikel 3 ini membahas kesinambungan AD OFS yang sekarang ini dengan pelbagai Peraturan Hidup / Anggaran Dasar yang mendahuluinya. Juga persetujuan yang diberikan oleh Gereja. Kalau dihitung sejak diterbitkannya Memoriale Propositi pada tahun 1221, maka AD OFS yang sekarang ini adalah yang ke-4 (keempat) dalam kurun waktu 8 (delapan) abad. AD OFS ini membuat prinsip-prinsip hidup Injili Fransiskan yang tetap tidak berubah itu, menjadi dapat diterapkan dan tetap relevan pada zaman ini. Para pemimpin Gereja secara tetap memberi bimbingan kepada gerakan dari Injil kepada hidup yang nyata ini.
URAIAN:
PERATURAN HIDUP DAN ANGGARAN DASAR YANG BERBEDA-BEDA
Dari zaman ke zaman, sepanjang sejarahnya yang hampir delapan abad lamanya, kehidupan para Fransiskan sekular diatur oleh Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar yang berbeda-beda, namun yang kesemuanya disetujui oleh Gereja. Mengapa berbeda-beda? Perbedaan-perbedaan itu diperlukan karena perubahan mentalitas dan keadaan sekeliling yang dihadapi dari zaman ke zaman, tidak hanya untuk tujuan-tujuan spiritual, tetapi juga untuk mengorganisir hidup kerasulan mereka sesuai dengan urgensi-urgensi baru.
Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar mana saja yang berlaku sepanjang sejarah Fransiskan sekular yang panjang itu?
1. Peraturan Hidup Santo Fransiskus
Para penyusun buku kecil The Gospel Way of Life mengatakan, bahwa mereka tidak mengetahui apakah Santo Fransiskus memberikan suatu “Peraturan Hidup” yang pasti – yang berisikan norma-norma secara terinci – kepada para Saudara-Saudari Pentobat yang mengikutinya. Pendapat umum yang berlaku sekarang: “Peraturan Hidup” yang diberikan oleh Santo Fransiskus adalah “Surat Pertama kepada Kaum Beriman” (Bentuk yang lebih tua / 1SurBerim) yang menjadi bagian Pembukaan AD OFS dengan judul “Kata-kata Santo Fransiskus untuk para Saudara dan Saudari Pentobat”.
2. Memoriale Propositi (tahun 1221)
Peraturan Hidup ini dalam artinya yang ketat dinamakan “Memoriale bagi Saudara dan Saudari Pentobat”. Peraturan Hidup ini berlaku mulai tahun 1221, tetapi sebagai peraturan hidup yang sama bagi segenap kaum pentobat, Fransiskan maupun bukan Fransiskan. Pada tahun 1223 Memoriale ini dikonsep kembali oleh Paus Gregorius IX (sahabat karib Santo Fransiskus, sebelumnya bernama Kardinal Hugolino) dan diterima oleh Saudara-Saudari Pentobat pengikut Santo Fransiskus. Memoriale ini mempunyai beberapa edisi yang berisikan pelbagai suplemen yang disetujui Gereja untuk tempat-tempat yang berlainan. Secara praktis Memoriale ini berlaku sampai akhir tahun 1289.
3. Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV
Pada tanggal 18 Agustus 1289 Paus Nikolaus IV (seorang Fransiskan) menerbitkan Anggaran Dasar (yang dinilai sebagai sebuah Anggaran Dasar yang benar dan layak) khusus bagi para pentobat Fransiskan. Anggaran Dasar ini diteguhkan dengan Bulla Takhta Suci yang disebut ‘Supra Montem’. Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV ini terdiri dari 20 fasal dan berlaku praktis selama 600 tahun sampai Paus Leo XIII menggantinya. Akan tetapi sepanjang sejarah enam abad itu terjadi penambahan pelbagai statuta tertentu atas Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV itu. Yang paling termasyhur adalah “Statuta atau Konstitusi Umum Paus Inncocentius XI (tahun 1688)”. Statuta ini sangat penting karena membawa pengaruh atas organisasi OFS, bahkan sampai zaman kita ini.
Catatan: Pada tahun 1521 Ordo Ketiga Kebiaraan (Regular) mendapat Anggaran Dasar tersendiri dari Sri Paus Leo X. Jadi sebenarnya sebelum tahun 1521 (untuk lebih dari dua abad lamanya) kedua kelompok Ordo Ketiga, sekular maupun regular, sama-sama berpegang pada Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV. Kalau ditarik lebih panjang lagi ke awal gerakan Fransiskan, maka Ordo Ketiga atau Saudara-Saudari Pentobat Santo Fransiskus (baik yang sekular maupun yang kemudian hidup berkelompok dalam biara) bersama-sama berpegang pada Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar yang sama untuk jangka waktu lebih dari tiga abad lamanya.
4. Anggaran Dasar Paus Leo XIII
Paus Leo XIII sungguh mengagumi para Saudara-Saudari Pentobat Santo Fransiskus yang terdiri dari kaum awam ini. Pada tanggal 30 Mei 1883 beliau mengumumkan dengan resmi sebuah Anggaran Dasar baru dengan Konstitusi Misericos Dei Filius. Anggaran Dasar ini merupakan Peraturan Hidup yang sederhana dan jelas apabila dibandingkan dengan Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV. Pelaksanaan Anggaran Dasar Paus Leo XIII di lapangan menjadi lebih efektif lagi karena perlindungan terus-menerus yang diberikan oleh para Paus kepada para anggota Ordo Ketiga ini.
Sementara itu waktu berjalan terus. Peristiwa-peristiwa di dalam Gereja dan di seluruh dunia susul menyusul dengan begitu cepatnya. Dengan demikian Anggaran Dasar yang berlaku itu harus secara terus menerus ditafsirkan oleh para anggota pimpinan Ordo Pertama dan juga oleh Gereja sendiri. Dirasakanlah adanya keperluan akan Konstitusi yang baru. Oleh karena itu pada tanggal 25 Agustus 1957 “Kongregasi Suci Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan”. Takhta Suci menerbitkan “Konstitusi Umum Ordo Ketiga Awam”. Konstitusi ini pun kemudian dirasakan kurang cukup, apalagi setelah Konsili Vatikan II. Dengan demikian orang-orang mulai yakin, bahwa tibalah saatnya untuk memperbaharui Anggaran Dasar Paus Leo XIII itu.
ANGGARAN DASAR OFS (tahun 1978)
Meskipun kelihatan dan terasa sangat tipis dan ringan, Anggaran Dasar OFS kita yang sekarang ini adalah hasil kerja selama 11 tahun. Jadi dapat dipastikan bahwa isinya tidaklah ringan sama sekali.
Cerita tentang proses penyusunan Anggaran Dasar OFS ini sungguh panjang dan tentunya tidak dapat dimuat semua dalam tulisan beberapa halaman ini. Ada sebuah disertasi doktoral yang tebal dari Pater Robert Stewart OFM (sudah almarhum) yang mengupas masalah di sekitar penyusunan Anggaran Dasar OFS ini.[1] Ada pula seorang Kapusin Indonesia, yaitu Pater Manangar Christoforus Marpaung OFMCap. yang menulis sebuah disertasi doktoral (yang tebal juga) untuk membahas “Pribadi Kristus” di dalam Anggaran Dasar OFS (1978) dan Konstitusi Umum OFS (1990)”.[2] Berikut ini adalah sejarah singkat penyusunan Anggaran Dasar OFS kita.
Beberapa bulan sebelum penerbitan Dekrit “Ecclesiae Sanctae” (6 Agustus 1966), maka “Kongregasi Suci Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan” Takhta Suci memberikan izin kepada para Minister Jenderal untuk melakukan revisi atas legislasi Ordo Ketiga Fransiskan. Ini terjadi pada tanggal 7 Maret 1966. Semua mereka yang bertanggung jawab atas Ordo Ketiga Sekular ini diminta untuk mengirimkan saran-saran dan observasi-observasi mereka sebelum tanggal 16 April 1967.
Pelbagai jenis pertemuan diselenggarakan pada tingkat yang berbeda-beda. Saran-saran dikumpulkan. Pada bulan Juli 1968 skema pertama dari Anggaran Dasar OFS yang baru dikirimkan kekpada semua pendamping rohani tingkat nasional dan provinsial, dengan permintaan untuk mengirimkan komentar serta saran-saran mereka sebelum diselenggarakannya Kongres Ordo Ketiga Fransiskan di Assisi antara tanggal 27 September sampai 3 Oktober 1969.
Sementara itu terjadi dua peristiwa penting yang mengakibatkan tertundanya proses penyusunan Anggaran Dasar OFS baru itu. Yang pertama adalah permintaan untuk melakukan eksperimen-eksperimen baru dalam legislasi Ordo Ketiga Fransiskan di dalam batasan-batasan yang diberikan oleh Dekrit “Ecclesiae Sanctae”. Permintaan itu dikabulkan. Yang kedua adalah pembentukan Diskretorium Internasional Ordo Ketiga Fransiskan di bawah ketaatan para Kapusin pada tanggal 25 Agustus 1969, yang dengan berjalannya waktu akan mengumpulkan bersama-sama Ordo Ketiga Fransiskan di bawah ketaatan yang lainnya juga.
Diskusi selama Kongres di Assisi sangat hidup. Banyak indikasi berharga muncul dalam kongres ini perihal Anggaran Dasar OFS baru yang diusulkan itu, meskipun tidak menghilangkan sama sekali kesulitan-kesulitan yang menyangkut realisasi proyek itu. Satu bukti adalah fakta, bahwa meskipun dibentuk sebuah komisi yang terdiri dari para Asisten Jenderal dengan beberapa Fransiskan sekular yang mewakili pelbagai bagian dunia dengan budaya bermacam-macam serta sebuah tim yang terdiri dari lima orang ahli, toh prosesnya berjalannya lambat.
Upaya penyusunan Anggaran Dasar OFS baru ini mulai bergairah lagi, mendapat semangat baru, ketika Sdri. Manuela Mattioli menjadi Presiden (Minister) Internasional. Di bawah bimbingan yang yang cakap dari Pater Leo Bedrunne OFM maka konsultasi-konsultasi pada segala tingkat dimulai lagi. Pelbagai pendapat dikumpulkan dan pada tanggal 30 April 1975 Konferensi Para Asisten Jenderal” dengan gembira menyajikan kepada pelbagai dewan nasional, sebuah konsep dari Anggaran Dasar OFS baru untuk direfleksikan. Bagaimana tanggapan mereka? Pelbagai observasi dan saran yang datang begitu banyak, malah barangkali dirasakan terlalu banyak.
Dalam bulan September 1976, Presiden Dewan Internasional menunjuk sebuah komisi untuk mengumpulkan segala catatan serta saran dan kemudian menyunting teks final. Ini siap. Teks itu diteliti dengan cermat oleh Komisi Internasional sepanjang Pekan Suci tahun 1977 dan kemudian disetujui. Pekerjaan padat selama 11 tahun akhirnya diselesaikan dengan penuh rasa kebahagiaan. Sekarang tinggal tugas para Asisten Jenderal untuk memberikan final touch atas teks itu. Para Asisten Jenderal menyajikan teks itu kepada para Minister Jenderal yang menyetujuinya pada tanggal 9 Oktober 1977 dan kemudian menyampaikannya kepada Takhta Suci.
Pada tanggal 24 Juni 1978, Takhta Suci menyetujuinya dengan bulla (surat peneguhan/pengesahan) yang dimulai dengan kata-kata “Seraphicus Patriarcha” (Bapak Serafik), dengan demikian – menurut tradisi Gereja Katolik – menjadi nama sebutan untuk Anggaran Dasar OFS yang baru itu.
TUJUAN DARI PERATURAN HIDUP/ANGGARAN DASAR YANG DIPERBAHARUI
Alasannya jelas dikemukakan dalam artikel 3 ini mengapa dirasakan perlu untuk melakukan revisi dan up-dating atas Anggaran Dasar Paus Leo XIII, yaitu untuk menyesuaikan OFS dengan pelbagai kebutuhan mendesak serta harapan-harapan Takhta Suci dalam kondisi-kondisi zaman yang berubah.
Sejak Konsili Vatikan II, seluruh Gereja sudah mulai merefleksikan dirinya sendiri dan melihat apakah wajahnya sungguh sesuai dengan citra yang dikehendaki Kristus (Pendirinya). Demikian pula semua lembaga dalam naungan Gereja telah merasakan adanya kebutuhan mendesak untuk kembali kepada Sumber dan untuk menemukan kembali identitas mereka di dalam komunitas gerejani agar mampu berbicara kepada orang-orang zaman sekarang dalam suatu bahasa yang dapat dipahami mereka.
PENAFSIRAN ANGGARAN OFS ADALAH WEWENANG TAKHTA SUCI
Keragu-keraguan atas penafsiran Anggaran Dasar OFS selalu dapat terjadi, terutama karena situasi-situasi baru yang mungkin timbul. Sebagai contoh, sebuah artikel tertentu dalam Anggaran Dasar OFS dapat menyampaikan suatu pesan tertentu dalam situasi konkrit dewasa ini; tetapi besok artikel yang sama mungkin memerlukan penafsiran yang berbeda atau menjadi tidak relevan sama sekali. Dalam situasi-situasi sedemikian, adalah hak Takhta Suci untuk menjernihkan isu yang ada.
Patut dicatat, bahwa Anggaran Dasar OFS adalah sebuah dokumen dasar saja yang tidak terinci. Pelbagai pengaturan terinci termuat dalam Konstitusi Umum OFS. Konstitusi Umum OFS telah diterbitkan di bulan September 1990 dan terjemahan dalam bahasa Inggrisnya telah disetujui pada tanggal 4 Oktober 1991. Disini pun hanya Gereja sajalah yang berwenang untuk menyatakan apakah Konstitusi Umum itu secara benar menafsirkan semangat Anggaran Dasar OFS, atau tidak.
PENERAPAN ANGGARAN DASAR OFS DIATUR OLEH KONSTITUSI UMUM DAN STATUTA KHUSUS
Artikel 3 ini jelas memberi kewenangan kepada Persaudaraan-persaudaraan Fransiskan Sekular segala tingkat untuk menyusun statuta khusus masing-masing. Di dalam statuta khusus itu penerapan Anggaran Dasar OFS pada situasi-situasi konkrit yang dihadapi masing-masing dapat diindikasikan secara lebih terinci.
*) Dalam bahasa Latin dikenal sebagai Ordo Franciscanus Saecularis (OFS), dalam bahasa Inggris Secular Franciscan Order (SFO). Istilah-istilah lain yang kadang-kadang digunakan adalah Secular Franciscan Fraternity (Persaudaraan Fransiskan Sekular) atau Third Order Franciscan (TOF: Tertius Ordo Franciscanus) dengan sekali-sekali menambahkan kata secular (secular atau awam). Tulisan ini disusun oleh Sdr. Frans X. Indrapradja OFS untuk pembinaan para postulan di Persaudaraan OFS Santo Thomas More dan merupakan perbaikan dari memorandumnya Nomor: Min/10/96 tanggal 13 November 1996, yaitu pada waktu berfungsi sebagai Minister Persaudaraan Santo Ludovikus IX. Tulisan ini untuk pertama kalinya digunakan dalam pembinaan para postulan di bulan November 2006. Cilandak, 10 Oktober 2008.
[1] “DE ILLIS QUI FACIUNT PENITENTUM” – THE RULE OF THE SECULAR FRANCISCAN ORDER: ORIGINS, DEVELOPMENT, INTERPRETATION, Roma: Instituto Storico Dei Cappuccini, 1991.
[2] THE PERSON OF CHRIST IN THE NEW RULE (1978) AND CONSTITUTIONS (1990) OF THE SECULAR FRANCISCAN ORDER, Roma: Pontificum Athenaeum Antonianum, 1994.
AD OFS FASAL I ARTIKEL 3:
Praesens Regula, post “Memoriale Propositi” (1221) et post Regulas a Summis Pontificibus, Nicolao IV, Leone XIII adprobatas, Ordinem Franciscanum Saecularem exigentiis expectationibusque Sanctae Ecclesiae in mutatis temporis condicionibus aptat. Eius interpretatio ad Sanctam Sedem spectat, applicatio autem a Generalibus Constitutionibus peculiaribusque Statutis fiet (LATIN).
The present rule, succeeding “Memoriale Propositi” (1221) and the rules approved by the Supreme Pontiffs Nicholas IV and Leo XIII, adapts the Secular Franciscan Order to the needs and expectations of the Holy Church in the conditions of changing times. Its interpretation belongs to the Holy See and its application will be made by the General Constitutions and particular statutes (INGGRIS).
Anggaran Dasar ini yang menggantikan “Memoriale Propositi” (1221) serta Anggaran Dasar yang telah disahkan oleh Paus Nikolaus IV dan Paus Leo XIII, menyesuaikan Ordo Fransiskan Sekular dengan kebutuhan-kebutuhan serta harapan-harapan Gereja di dalam situasi zaman yang telah berubah. Penafsiran atas Anggaran Dasar ini adalah wewenang Takhta Suci, sedangkan penerapannya hendaknya diatur oleh Konstitusi Umum dan oleh statuta khusus (INDONESIA).
IKHTISAR:
Artikel 3 ini membahas kesinambungan AD OFS yang sekarang ini dengan pelbagai Peraturan Hidup / Anggaran Dasar yang mendahuluinya. Juga persetujuan yang diberikan oleh Gereja. Kalau dihitung sejak diterbitkannya Memoriale Propositi pada tahun 1221, maka AD OFS yang sekarang ini adalah yang ke-4 (keempat) dalam kurun waktu 8 (delapan) abad. AD OFS ini membuat prinsip-prinsip hidup Injili Fransiskan yang tetap tidak berubah itu, menjadi dapat diterapkan dan tetap relevan pada zaman ini. Para pemimpin Gereja secara tetap memberi bimbingan kepada gerakan dari Injil kepada hidup yang nyata ini.
URAIAN:
PERATURAN HIDUP DAN ANGGARAN DASAR YANG BERBEDA-BEDA
Dari zaman ke zaman, sepanjang sejarahnya yang hampir delapan abad lamanya, kehidupan para Fransiskan sekular diatur oleh Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar yang berbeda-beda, namun yang kesemuanya disetujui oleh Gereja. Mengapa berbeda-beda? Perbedaan-perbedaan itu diperlukan karena perubahan mentalitas dan keadaan sekeliling yang dihadapi dari zaman ke zaman, tidak hanya untuk tujuan-tujuan spiritual, tetapi juga untuk mengorganisir hidup kerasulan mereka sesuai dengan urgensi-urgensi baru.
Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar mana saja yang berlaku sepanjang sejarah Fransiskan sekular yang panjang itu?
1. Peraturan Hidup Santo Fransiskus
Para penyusun buku kecil The Gospel Way of Life mengatakan, bahwa mereka tidak mengetahui apakah Santo Fransiskus memberikan suatu “Peraturan Hidup” yang pasti – yang berisikan norma-norma secara terinci – kepada para Saudara-Saudari Pentobat yang mengikutinya. Pendapat umum yang berlaku sekarang: “Peraturan Hidup” yang diberikan oleh Santo Fransiskus adalah “Surat Pertama kepada Kaum Beriman” (Bentuk yang lebih tua / 1SurBerim) yang menjadi bagian Pembukaan AD OFS dengan judul “Kata-kata Santo Fransiskus untuk para Saudara dan Saudari Pentobat”.
2. Memoriale Propositi (tahun 1221)
Peraturan Hidup ini dalam artinya yang ketat dinamakan “Memoriale bagi Saudara dan Saudari Pentobat”. Peraturan Hidup ini berlaku mulai tahun 1221, tetapi sebagai peraturan hidup yang sama bagi segenap kaum pentobat, Fransiskan maupun bukan Fransiskan. Pada tahun 1223 Memoriale ini dikonsep kembali oleh Paus Gregorius IX (sahabat karib Santo Fransiskus, sebelumnya bernama Kardinal Hugolino) dan diterima oleh Saudara-Saudari Pentobat pengikut Santo Fransiskus. Memoriale ini mempunyai beberapa edisi yang berisikan pelbagai suplemen yang disetujui Gereja untuk tempat-tempat yang berlainan. Secara praktis Memoriale ini berlaku sampai akhir tahun 1289.
3. Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV
Pada tanggal 18 Agustus 1289 Paus Nikolaus IV (seorang Fransiskan) menerbitkan Anggaran Dasar (yang dinilai sebagai sebuah Anggaran Dasar yang benar dan layak) khusus bagi para pentobat Fransiskan. Anggaran Dasar ini diteguhkan dengan Bulla Takhta Suci yang disebut ‘Supra Montem’. Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV ini terdiri dari 20 fasal dan berlaku praktis selama 600 tahun sampai Paus Leo XIII menggantinya. Akan tetapi sepanjang sejarah enam abad itu terjadi penambahan pelbagai statuta tertentu atas Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV itu. Yang paling termasyhur adalah “Statuta atau Konstitusi Umum Paus Inncocentius XI (tahun 1688)”. Statuta ini sangat penting karena membawa pengaruh atas organisasi OFS, bahkan sampai zaman kita ini.
Catatan: Pada tahun 1521 Ordo Ketiga Kebiaraan (Regular) mendapat Anggaran Dasar tersendiri dari Sri Paus Leo X. Jadi sebenarnya sebelum tahun 1521 (untuk lebih dari dua abad lamanya) kedua kelompok Ordo Ketiga, sekular maupun regular, sama-sama berpegang pada Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV. Kalau ditarik lebih panjang lagi ke awal gerakan Fransiskan, maka Ordo Ketiga atau Saudara-Saudari Pentobat Santo Fransiskus (baik yang sekular maupun yang kemudian hidup berkelompok dalam biara) bersama-sama berpegang pada Peraturan Hidup atau Anggaran Dasar yang sama untuk jangka waktu lebih dari tiga abad lamanya.
4. Anggaran Dasar Paus Leo XIII
Paus Leo XIII sungguh mengagumi para Saudara-Saudari Pentobat Santo Fransiskus yang terdiri dari kaum awam ini. Pada tanggal 30 Mei 1883 beliau mengumumkan dengan resmi sebuah Anggaran Dasar baru dengan Konstitusi Misericos Dei Filius. Anggaran Dasar ini merupakan Peraturan Hidup yang sederhana dan jelas apabila dibandingkan dengan Anggaran Dasar Paus Nikolaus IV. Pelaksanaan Anggaran Dasar Paus Leo XIII di lapangan menjadi lebih efektif lagi karena perlindungan terus-menerus yang diberikan oleh para Paus kepada para anggota Ordo Ketiga ini.
Sementara itu waktu berjalan terus. Peristiwa-peristiwa di dalam Gereja dan di seluruh dunia susul menyusul dengan begitu cepatnya. Dengan demikian Anggaran Dasar yang berlaku itu harus secara terus menerus ditafsirkan oleh para anggota pimpinan Ordo Pertama dan juga oleh Gereja sendiri. Dirasakanlah adanya keperluan akan Konstitusi yang baru. Oleh karena itu pada tanggal 25 Agustus 1957 “Kongregasi Suci Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan”. Takhta Suci menerbitkan “Konstitusi Umum Ordo Ketiga Awam”. Konstitusi ini pun kemudian dirasakan kurang cukup, apalagi setelah Konsili Vatikan II. Dengan demikian orang-orang mulai yakin, bahwa tibalah saatnya untuk memperbaharui Anggaran Dasar Paus Leo XIII itu.
ANGGARAN DASAR OFS (tahun 1978)
Meskipun kelihatan dan terasa sangat tipis dan ringan, Anggaran Dasar OFS kita yang sekarang ini adalah hasil kerja selama 11 tahun. Jadi dapat dipastikan bahwa isinya tidaklah ringan sama sekali.
Cerita tentang proses penyusunan Anggaran Dasar OFS ini sungguh panjang dan tentunya tidak dapat dimuat semua dalam tulisan beberapa halaman ini. Ada sebuah disertasi doktoral yang tebal dari Pater Robert Stewart OFM (sudah almarhum) yang mengupas masalah di sekitar penyusunan Anggaran Dasar OFS ini.[1] Ada pula seorang Kapusin Indonesia, yaitu Pater Manangar Christoforus Marpaung OFMCap. yang menulis sebuah disertasi doktoral (yang tebal juga) untuk membahas “Pribadi Kristus” di dalam Anggaran Dasar OFS (1978) dan Konstitusi Umum OFS (1990)”.[2] Berikut ini adalah sejarah singkat penyusunan Anggaran Dasar OFS kita.
Beberapa bulan sebelum penerbitan Dekrit “Ecclesiae Sanctae” (6 Agustus 1966), maka “Kongregasi Suci Tarekat Hidup Bakti dan Hidup Kerasulan” Takhta Suci memberikan izin kepada para Minister Jenderal untuk melakukan revisi atas legislasi Ordo Ketiga Fransiskan. Ini terjadi pada tanggal 7 Maret 1966. Semua mereka yang bertanggung jawab atas Ordo Ketiga Sekular ini diminta untuk mengirimkan saran-saran dan observasi-observasi mereka sebelum tanggal 16 April 1967.
Pelbagai jenis pertemuan diselenggarakan pada tingkat yang berbeda-beda. Saran-saran dikumpulkan. Pada bulan Juli 1968 skema pertama dari Anggaran Dasar OFS yang baru dikirimkan kekpada semua pendamping rohani tingkat nasional dan provinsial, dengan permintaan untuk mengirimkan komentar serta saran-saran mereka sebelum diselenggarakannya Kongres Ordo Ketiga Fransiskan di Assisi antara tanggal 27 September sampai 3 Oktober 1969.
Sementara itu terjadi dua peristiwa penting yang mengakibatkan tertundanya proses penyusunan Anggaran Dasar OFS baru itu. Yang pertama adalah permintaan untuk melakukan eksperimen-eksperimen baru dalam legislasi Ordo Ketiga Fransiskan di dalam batasan-batasan yang diberikan oleh Dekrit “Ecclesiae Sanctae”. Permintaan itu dikabulkan. Yang kedua adalah pembentukan Diskretorium Internasional Ordo Ketiga Fransiskan di bawah ketaatan para Kapusin pada tanggal 25 Agustus 1969, yang dengan berjalannya waktu akan mengumpulkan bersama-sama Ordo Ketiga Fransiskan di bawah ketaatan yang lainnya juga.
Diskusi selama Kongres di Assisi sangat hidup. Banyak indikasi berharga muncul dalam kongres ini perihal Anggaran Dasar OFS baru yang diusulkan itu, meskipun tidak menghilangkan sama sekali kesulitan-kesulitan yang menyangkut realisasi proyek itu. Satu bukti adalah fakta, bahwa meskipun dibentuk sebuah komisi yang terdiri dari para Asisten Jenderal dengan beberapa Fransiskan sekular yang mewakili pelbagai bagian dunia dengan budaya bermacam-macam serta sebuah tim yang terdiri dari lima orang ahli, toh prosesnya berjalannya lambat.
Upaya penyusunan Anggaran Dasar OFS baru ini mulai bergairah lagi, mendapat semangat baru, ketika Sdri. Manuela Mattioli menjadi Presiden (Minister) Internasional. Di bawah bimbingan yang yang cakap dari Pater Leo Bedrunne OFM maka konsultasi-konsultasi pada segala tingkat dimulai lagi. Pelbagai pendapat dikumpulkan dan pada tanggal 30 April 1975 Konferensi Para Asisten Jenderal” dengan gembira menyajikan kepada pelbagai dewan nasional, sebuah konsep dari Anggaran Dasar OFS baru untuk direfleksikan. Bagaimana tanggapan mereka? Pelbagai observasi dan saran yang datang begitu banyak, malah barangkali dirasakan terlalu banyak.
Dalam bulan September 1976, Presiden Dewan Internasional menunjuk sebuah komisi untuk mengumpulkan segala catatan serta saran dan kemudian menyunting teks final. Ini siap. Teks itu diteliti dengan cermat oleh Komisi Internasional sepanjang Pekan Suci tahun 1977 dan kemudian disetujui. Pekerjaan padat selama 11 tahun akhirnya diselesaikan dengan penuh rasa kebahagiaan. Sekarang tinggal tugas para Asisten Jenderal untuk memberikan final touch atas teks itu. Para Asisten Jenderal menyajikan teks itu kepada para Minister Jenderal yang menyetujuinya pada tanggal 9 Oktober 1977 dan kemudian menyampaikannya kepada Takhta Suci.
Pada tanggal 24 Juni 1978, Takhta Suci menyetujuinya dengan bulla (surat peneguhan/pengesahan) yang dimulai dengan kata-kata “Seraphicus Patriarcha” (Bapak Serafik), dengan demikian – menurut tradisi Gereja Katolik – menjadi nama sebutan untuk Anggaran Dasar OFS yang baru itu.
TUJUAN DARI PERATURAN HIDUP/ANGGARAN DASAR YANG DIPERBAHARUI
Alasannya jelas dikemukakan dalam artikel 3 ini mengapa dirasakan perlu untuk melakukan revisi dan up-dating atas Anggaran Dasar Paus Leo XIII, yaitu untuk menyesuaikan OFS dengan pelbagai kebutuhan mendesak serta harapan-harapan Takhta Suci dalam kondisi-kondisi zaman yang berubah.
Sejak Konsili Vatikan II, seluruh Gereja sudah mulai merefleksikan dirinya sendiri dan melihat apakah wajahnya sungguh sesuai dengan citra yang dikehendaki Kristus (Pendirinya). Demikian pula semua lembaga dalam naungan Gereja telah merasakan adanya kebutuhan mendesak untuk kembali kepada Sumber dan untuk menemukan kembali identitas mereka di dalam komunitas gerejani agar mampu berbicara kepada orang-orang zaman sekarang dalam suatu bahasa yang dapat dipahami mereka.
PENAFSIRAN ANGGARAN OFS ADALAH WEWENANG TAKHTA SUCI
Keragu-keraguan atas penafsiran Anggaran Dasar OFS selalu dapat terjadi, terutama karena situasi-situasi baru yang mungkin timbul. Sebagai contoh, sebuah artikel tertentu dalam Anggaran Dasar OFS dapat menyampaikan suatu pesan tertentu dalam situasi konkrit dewasa ini; tetapi besok artikel yang sama mungkin memerlukan penafsiran yang berbeda atau menjadi tidak relevan sama sekali. Dalam situasi-situasi sedemikian, adalah hak Takhta Suci untuk menjernihkan isu yang ada.
Patut dicatat, bahwa Anggaran Dasar OFS adalah sebuah dokumen dasar saja yang tidak terinci. Pelbagai pengaturan terinci termuat dalam Konstitusi Umum OFS. Konstitusi Umum OFS telah diterbitkan di bulan September 1990 dan terjemahan dalam bahasa Inggrisnya telah disetujui pada tanggal 4 Oktober 1991. Disini pun hanya Gereja sajalah yang berwenang untuk menyatakan apakah Konstitusi Umum itu secara benar menafsirkan semangat Anggaran Dasar OFS, atau tidak.
PENERAPAN ANGGARAN DASAR OFS DIATUR OLEH KONSTITUSI UMUM DAN STATUTA KHUSUS
Artikel 3 ini jelas memberi kewenangan kepada Persaudaraan-persaudaraan Fransiskan Sekular segala tingkat untuk menyusun statuta khusus masing-masing. Di dalam statuta khusus itu penerapan Anggaran Dasar OFS pada situasi-situasi konkrit yang dihadapi masing-masing dapat diindikasikan secara lebih terinci.
*) Dalam bahasa Latin dikenal sebagai Ordo Franciscanus Saecularis (OFS), dalam bahasa Inggris Secular Franciscan Order (SFO). Istilah-istilah lain yang kadang-kadang digunakan adalah Secular Franciscan Fraternity (Persaudaraan Fransiskan Sekular) atau Third Order Franciscan (TOF: Tertius Ordo Franciscanus) dengan sekali-sekali menambahkan kata secular (secular atau awam). Tulisan ini disusun oleh Sdr. Frans X. Indrapradja OFS untuk pembinaan para postulan di Persaudaraan OFS Santo Thomas More dan merupakan perbaikan dari memorandumnya Nomor: Min/10/96 tanggal 13 November 1996, yaitu pada waktu berfungsi sebagai Minister Persaudaraan Santo Ludovikus IX. Tulisan ini untuk pertama kalinya digunakan dalam pembinaan para postulan di bulan November 2006. Cilandak, 10 Oktober 2008.
[1] “DE ILLIS QUI FACIUNT PENITENTUM” – THE RULE OF THE SECULAR FRANCISCAN ORDER: ORIGINS, DEVELOPMENT, INTERPRETATION, Roma: Instituto Storico Dei Cappuccini, 1991.
[2] THE PERSON OF CHRIST IN THE NEW RULE (1978) AND CONSTITUTIONS (1990) OF THE SECULAR FRANCISCAN ORDER, Roma: Pontificum Athenaeum Antonianum, 1994.