Nasib baik atau bencana bukanlah indikator-indikator yang layak untuk mengukur spiritualitas seseorang, karena Bapa surgawi “menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat 5:45). Di lain pihak, penghakiman dapat dipastikan akan dijatuhkan atas orang-orang yang belum bertobat dari dosa-dosa mereka (lihat Luk 13:3.5). Yesus akan selalu mengampuni kita, betapa pun beratnya dosa kita. Dia memberikan kepada kita setiap kesempatan untuk datang kepada-Nya dengan jiwa yang hancur serta hati yang patah dan remuk-redam (lihat Mzm 51:19), untuk menerima pengampunan dan pendamaian (rekonsiliasi). Mereka yang tidak bertobat akan mengalami hukuman pada penghakiman terakhir.
0 Comments
Di awal pengajarannya, Yesus dengan berhati-hati memberi penghargaan terhadap otoritas mengajar yang legitim dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi (lihat Mat 23:2-3), namun Ia memperingatkan orang banyak dan murid-murid-Nya akan contoh buruk yang dipertontonkan para pemimpin agama Yahudi tersebut. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44). Apakah yang dimaksudkan oleh Yesus di sini? Tidak peduli apakah yang dilakukan seseorang atas diri kita, tidak peduli bagaimana orang itu memperlakukan kita, tidak peduli sampai berapa dalam dia telah menghina kita, melukai hati kita dan/atau membuat kita sedih, kita tidak pernah boleh memperkenankan setiap macam kepahitan terhadap orang itu melanda hati kita, melainkan memandang orang itu dengan kemauan baik dan mendoakan yang terbaik bagi orang itu. Banyak sekali umat Kristiani yang menaruh kepercayaan pada sabda Yesus ini. Mereka berdoa, mereka memohon dengan sangat, namun sia-sia belaka. Dalam saat-saat yang terasa menekan, menakutkan, mengkhawatirkan, pada waktu menderita penyakit serius, pada waktu terjadi pergolakan dalam masyarakat yang menumpahkan darah sesama warga; dalam kesesakan hati mereka menghadap hadirat Bapa di surga, namun doa permohonan mereka itu seakan tidak didengarkan oleh-Nya. Mereka berdoa dengan penuh kepercayaan dan dalam nama Yesus, dengan “iman yang dapat memindahkan gunung” dan dengan sepenuhnya bersandar pada janji Injili di atas, tokh perkawinan anak mereka pecah-berantakan juga, tokh mereka kehilangan pekerjaan juga, tokh anak mereka yang menderita sakit mati juga, dlsb. |