Jakarta, 13 Februari 2013
Saudari dan Saudara yang dikasihi Kristus,
Selamat datang di situs OFS INDONESIA ini. Situs ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana memfasilitasi proses komunikasi antara para anggota OFS di seluruh Nusantara, komunikasi yang dapat mengakrabkan relasi persaudaraan antara para anggotanya. Situs OFS INDONESIA ini masih dalam proses pembangunan, artinya belum selesai……. masih dapat berubah wajahnya. Namun demikian, situs ini sudah dapat anda kunjungi setiap saat. Sudah ada cukup banyak tulisan di dalamnya.
Situs ini lahir pada awal masa Prapaskah. Tema pokok dari masa Prapaskah adalah “pertobatan” dengan tiga hal yang harus disoroti dan diwujudkan ketika melakukan pertobatan tersebut, yaitu memberi derma kepada mereka yang membutuhkan, praktek doa yang semakin intens untuk kepentingan pihak-pihak di luar diri kita sendiri, dan praktek puasa dan pantang (mati raga dst.).
Masa Prapaskah ini adalah masa yang sangat khusus bagi kita semua – para Fransiskan. Mengapa? Karena pada masa Prapaskah inilah kita diberi kesempatan untuk mengalami pernyataan Ilahi tentang apa artinya salib “TAU” yang kita kenakan, mengapa Bapak Fransiskus memilih dan memakai salib “TAU” itu, dan mengapa dahulu orang-orang seperti kita disebut “para pentobat dari kota Assisi”. Nah, dalam situs ini sudah ada beberapa tulisan yang berkaitan dengan pertobatan. Saudari dan Saudara dipersilahkan untuk membaca dan merenungkan tulisan-tulisan itu, baik secara pribadi maupun dalam kelompok kecil.
Dalam masa Prapaskah ini, baiklah kita masing-masing mengambil waktu yang cukup untuk merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan salib-Nya.
Walaupun anak dari dua zaman yang berbeda dan dengan latar belakang budaya yang berbeda, Santo Paulus dan Santo Fransiskus dari Assisi masing-masing menemukan kebebas-merdekaan dalam pesan salib Kristus. Dua orang kudus ini dan banyak sekali orang kudus lainnya, merasakan bahwa tidak ada peristiwa dalam sejarah yang lebih penting daripada peristiwa kematian Yesus di bukit Kalvari. Ditandai dengan stigmata suci, Santo Fransiskus dari Assisi telah menjadi seorang saksi hidup dari Sang Tersalib. Di sisi lain, Santo Paulus dengan berani memproklamasikan hal berikut ini: “Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1Kor 2:2).
Pada hari ini, salib Kristus dapat terasa tidak relevan jika dikaitkan dengan isu-isu riil yang kita semua hadapi dalam hidup ini. Banyak dari keluarga kita telah menderita – langsung maupun tidak langsung – karena relasi yang terluka, perceraian, penyalahgunaan “miras” dan/atau “narkoba” dlsb. Namun demikian, Tuhan Yesus Kristus tetap mengundang kita setiap hari: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah gandar yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku ...” (Mat 11:28-29). Jadi, adalah “dalam Yesus” – dalam kuasa salib-Nya – kita dapat menemukan jawaban-jawaban yang sangat kita butuhkan.
Oleh kuasa salib Yesus, Paulus – seorang pribadi yang impulsif dan suka membenarkan diri – menemukan kemampuan untuk mengasihi orang-orang yang membenci dirinya, dan memberkati mereka yang mengutuk dirinya (lihat 2Kor 6:4-10). Ketika Fransiskus jatuh cinta dengan Sang Tersalib, maka dia mengalami kuat-kuasa untuk mengatasi godaan dan untuk hidup dalam kedinaan dan kemurnian. Kasih Yesus begitu riil bagi dirinya, sehingga kedua matanya seringkali digenangi air mata pada saat ia berdoa mengenangkan pengorbanan Yesus bagi dirinya dan untuk semua orang. Sebagaimana yang dialami oleh dua orang kudus ini dan para kudus lainnya, salib Kristus tidak pernah dapat dipisahkan dari kehidupan nyata mereka, demikian pula tentunya dengan kita semua. Kita pun dapat menemukan jawaban-jawaban riil atas masalah-masalah riil selagi kita datang menghadap Tuhan Yesus Kristus dan meletakkan segala beban dan kekhatiran kita pada kaki salib-Nya.
TUHAN YESUS KRISTUS ADALAH JAWABAN TERHADAP SEGALA MASALAH KEHIDUPAN KITA !!!!! Ia dapat melakukan bagi kita apa saja yang tidak dapat dilakukan oleh manusia: menyembuhkan luka-luka kita, mengampuni dosa-dosa kita, mengangkat beban rasa bersalah dan malu kita. Semua ini dapat terjadi selagi kita – dengan hati yang bertobat – datang ke kaki salib-Nya setiap hari dan merenungkan dengan penuh syukur penebusan yang telah dimenangkan-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus Kristus ingin sekali mencurahkan karunia-karunia spiritual kepada kita. Dia ingin memenuhi diri kita masing-masing dengan kuat-kuasa dan otoritas Roh Kudus sendiri. Yang diminta oleh-Nya dari kita hanyalah kesediaan kita untuk bersimpuh pada kaki-Nya untuk beberapa menit setiap hari, merenungkan kematian dan kebangkitan-Nya. Selagi kita melakukan hal itu, maka kita akan mendengar suara-Nya: “Engkau telah memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil dari dirimu” (lihat Luk 10:42).
Saudari-saudaraku yang dikasihi Kristus,
“SELAMAT MENJALANI MASA PRAPASKAH Tahun 2013!”
Salam persaudaraan,
DEWAN REDAKSI SITUS OFS INDONESIA
Saudari dan Saudara yang dikasihi Kristus,
Selamat datang di situs OFS INDONESIA ini. Situs ini dimaksudkan sebagai salah satu sarana memfasilitasi proses komunikasi antara para anggota OFS di seluruh Nusantara, komunikasi yang dapat mengakrabkan relasi persaudaraan antara para anggotanya. Situs OFS INDONESIA ini masih dalam proses pembangunan, artinya belum selesai……. masih dapat berubah wajahnya. Namun demikian, situs ini sudah dapat anda kunjungi setiap saat. Sudah ada cukup banyak tulisan di dalamnya.
Situs ini lahir pada awal masa Prapaskah. Tema pokok dari masa Prapaskah adalah “pertobatan” dengan tiga hal yang harus disoroti dan diwujudkan ketika melakukan pertobatan tersebut, yaitu memberi derma kepada mereka yang membutuhkan, praktek doa yang semakin intens untuk kepentingan pihak-pihak di luar diri kita sendiri, dan praktek puasa dan pantang (mati raga dst.).
Masa Prapaskah ini adalah masa yang sangat khusus bagi kita semua – para Fransiskan. Mengapa? Karena pada masa Prapaskah inilah kita diberi kesempatan untuk mengalami pernyataan Ilahi tentang apa artinya salib “TAU” yang kita kenakan, mengapa Bapak Fransiskus memilih dan memakai salib “TAU” itu, dan mengapa dahulu orang-orang seperti kita disebut “para pentobat dari kota Assisi”. Nah, dalam situs ini sudah ada beberapa tulisan yang berkaitan dengan pertobatan. Saudari dan Saudara dipersilahkan untuk membaca dan merenungkan tulisan-tulisan itu, baik secara pribadi maupun dalam kelompok kecil.
Dalam masa Prapaskah ini, baiklah kita masing-masing mengambil waktu yang cukup untuk merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan salib-Nya.
Walaupun anak dari dua zaman yang berbeda dan dengan latar belakang budaya yang berbeda, Santo Paulus dan Santo Fransiskus dari Assisi masing-masing menemukan kebebas-merdekaan dalam pesan salib Kristus. Dua orang kudus ini dan banyak sekali orang kudus lainnya, merasakan bahwa tidak ada peristiwa dalam sejarah yang lebih penting daripada peristiwa kematian Yesus di bukit Kalvari. Ditandai dengan stigmata suci, Santo Fransiskus dari Assisi telah menjadi seorang saksi hidup dari Sang Tersalib. Di sisi lain, Santo Paulus dengan berani memproklamasikan hal berikut ini: “Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1Kor 2:2).
Pada hari ini, salib Kristus dapat terasa tidak relevan jika dikaitkan dengan isu-isu riil yang kita semua hadapi dalam hidup ini. Banyak dari keluarga kita telah menderita – langsung maupun tidak langsung – karena relasi yang terluka, perceraian, penyalahgunaan “miras” dan/atau “narkoba” dlsb. Namun demikian, Tuhan Yesus Kristus tetap mengundang kita setiap hari: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah gandar yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku ...” (Mat 11:28-29). Jadi, adalah “dalam Yesus” – dalam kuasa salib-Nya – kita dapat menemukan jawaban-jawaban yang sangat kita butuhkan.
Oleh kuasa salib Yesus, Paulus – seorang pribadi yang impulsif dan suka membenarkan diri – menemukan kemampuan untuk mengasihi orang-orang yang membenci dirinya, dan memberkati mereka yang mengutuk dirinya (lihat 2Kor 6:4-10). Ketika Fransiskus jatuh cinta dengan Sang Tersalib, maka dia mengalami kuat-kuasa untuk mengatasi godaan dan untuk hidup dalam kedinaan dan kemurnian. Kasih Yesus begitu riil bagi dirinya, sehingga kedua matanya seringkali digenangi air mata pada saat ia berdoa mengenangkan pengorbanan Yesus bagi dirinya dan untuk semua orang. Sebagaimana yang dialami oleh dua orang kudus ini dan para kudus lainnya, salib Kristus tidak pernah dapat dipisahkan dari kehidupan nyata mereka, demikian pula tentunya dengan kita semua. Kita pun dapat menemukan jawaban-jawaban riil atas masalah-masalah riil selagi kita datang menghadap Tuhan Yesus Kristus dan meletakkan segala beban dan kekhatiran kita pada kaki salib-Nya.
TUHAN YESUS KRISTUS ADALAH JAWABAN TERHADAP SEGALA MASALAH KEHIDUPAN KITA !!!!! Ia dapat melakukan bagi kita apa saja yang tidak dapat dilakukan oleh manusia: menyembuhkan luka-luka kita, mengampuni dosa-dosa kita, mengangkat beban rasa bersalah dan malu kita. Semua ini dapat terjadi selagi kita – dengan hati yang bertobat – datang ke kaki salib-Nya setiap hari dan merenungkan dengan penuh syukur penebusan yang telah dimenangkan-Nya bagi kita semua. Tuhan Yesus Kristus ingin sekali mencurahkan karunia-karunia spiritual kepada kita. Dia ingin memenuhi diri kita masing-masing dengan kuat-kuasa dan otoritas Roh Kudus sendiri. Yang diminta oleh-Nya dari kita hanyalah kesediaan kita untuk bersimpuh pada kaki-Nya untuk beberapa menit setiap hari, merenungkan kematian dan kebangkitan-Nya. Selagi kita melakukan hal itu, maka kita akan mendengar suara-Nya: “Engkau telah memilih bagian terbaik yang tidak akan diambil dari dirimu” (lihat Luk 10:42).
Saudari-saudaraku yang dikasihi Kristus,
“SELAMAT MENJALANI MASA PRAPASKAH Tahun 2013!”
Salam persaudaraan,
DEWAN REDAKSI SITUS OFS INDONESIA